Iblogmarket

IBX5829728F3DB23

Kapan kita pertama Kali Berbohong


Hari itu adalah hari pertama ujian SMA, beberapa guruku menyarankan membawa hape (handphone) ke dalam kelas, agar mudah mengirimkan jawaban jika sudah dapat bocoran, kalau aku enggak bawa ini HP takut enggak dapat bocoran, tapi kalau sampai ketahuan aku bawa bisa tamat riwayatku.
 
Kuputuskan membawa, awalnya inginku simpan dikantong baju tapi terlalu berbahaya kayaknya, terpaksa aku simpan dikantong celana bagian belakang (kanan),.

Ujianpun dimulai, awalnya aku biasa saja, sampai tiba-tiba hape ku bergetar dan getaranya menimbulkan bunyi dibangku, hape N*#^: emang terkenal dengan getarnya yang keras, seketika itu juga Susana menjadi tegang, mulai keluar keringat dingin dan sepertinya pengawas melihat gelagatku ini, jantung makin berdebar saat pengawas menghampiriku, PANIK.!! Kuangkat sebelah pantatku untuk menghilangakn bunyi.

Kenapa kamu, kok gitu posisi duduknya, Tanya pengawas, emm.. maaf sakit perut buk, alasanku. Setelah pengawas pergi aku beranikan membuka hape, Hai Gaz apa kabar sapa temanku via sms, sialan, hamper mati aku Cuma gara-gara sms ini.

Sejak hari itu aku kapok membawa hape saat sekolah.hehe… Menurutku ini adalah kebohongan terbesarku saat itu, setalah kupikir-pikir untuk apa aku berbong saat itu, kalaupun aku mendapatkan contekan, apakah aku puas, hanya membohongi diri sendiri.

Mungkin saat itu puas tapi akan sangat malu jika dites dihadapan orang banyak ternyta enggak bisa, berbanding terbalik dengan nilai rapot.

JIka aku bertanya kepada pembaca, kapan pertama kali kalian berbohong, ada yang masih ingat.??? Sepertinya tidak mungkin, karna sudah terlalu banyak kebohongan-kebongan yang kita lakukan. Pada dasarnya manusia itu memiliki system pertahanan diri (defence mechanism) yang otomatis aktif saat terdesak.

Ada yang bilang : enggak apa-apa bohong sesekalikan toh demi kebaikan, mungkin ini gara-garanya kasus-kasus korupsi susah di uraikan, karna untuk kebaikan bersama pihak-pihak terkait “tepok jidat”.

Jika seseorang sudah pernah berbohong apakah mereka enggak akan kembali berbohong untuk kedua kalinya, enggak ada yang bisa setia dengan satu kebohongan, satu kali berbohong maka akan terus terus berbohong untuk menutupi kebohongan-kebohongan sebelumnya, salah satu contoh orang yang lagi pedekate, selalu menampilkan positif-positifnya saja, dan lama berpacaran terjadi perpecahan dengan alasan kamu tak sepert yang dulu lagi.

Bohong bisa diibaratkan dengan merokok, yang pelan pelan menggerogoti diri kita sendiri, membuat daya ingat kita terganggu karna terlalu banyak kebohongan yang dilakukan, bingung untuk membedakan apakah kejadian waktu itu benar-benar terjadi atau hanya bualannya saja. Persis seperti kita bermimpi, tiba-tiba kita berada ditengah situasi yang tidak tau awal dan ujung ceritanya.

Next
This is the current newest page
Previous
Next Post »
Thanks for your comment