Iblogmarket

IBX5829728F3DB23

Skripsi = Boros Kertas


Menjadi orang yang sukses dalam kuliah adalah dambaan setiap mahasiswa, mencari refrensi sana sini, enggak tidurpun pasti diladenin hanya untuk membuat skripsi yang kebanyakan di coret lagi di coret lagi, eh ngulagin lagi saat dikoreksi oleh dosen pembimbing “sedikit curhat”, entah nanti lulusnya jadi pedagang, pengusaha, rentenir, jual bawang, atau jadi artis ngetop belum kepikiran yang penting sarjana dulu, masa depan ulusan nanti mikirnya.

Ngomongin soal Skripsi, pasti kalian kenal banget dengan namanya dosen pembimbing, yang membantu kita memeriksa tulisan,ejaan,titik, koma dan selalu bertanya dari mana refrensi teori-teori yang kamu lampirkan, aku coba memaklumi sifat selektif beliau sebab mempertaruhkan nama baiknya juga, namun sering kali mahasiswa mengeluh dan merasa dipersulit, revisi terus mereka berujar, hmm aku juga pernah bilang gitu.haha…….

Kemudian akupun berfikir bagaimana ya cara menghemat kertas, karna setiap revisi harus ganti kertas, untungnya dosbingku go green selama bimbingan (menggunakan bagian belakang kertas).

Walaupun saat siding skripsi harus sesuai tata tertib, muncullah pikiranku kenapa skripsi itu tidak bolak-balik ajah, atau setelah siding boleh pakai bagian belakangnya untuk revisi, kalau sudah deal baru cetak yang rapi, hal itu pernah kutanyakan kepada dosbing, beliau menjawab ==> supaya terlihat rapi dan tidak meninggalkan bayangan. Oke aku terima alasanya, tapi pikiranku masih berjalan.

Anggap saja tiap mahasiswa mencetak 4 skripsi saat sidang, dan harus revisi, setelah revisi sukses, kita harus mencetak 7-9 skripsi lagi. Kira-kira berapa ratus pohon yang harus di potong tiap enam bulan sekali jika setiap kota memiliki minimal 3 univeritas dikali jumlah kota besar yang meiliki univeritas, lambat laun hutan kita Indonesia ini akan habis jika kita tidak turut serta menanam pohon.

Sedikit solusi gimana kalau para penguji di pinjemin ip*d selama sidang berlangsung agar menghemat kertas dan jika nilaimu kurang memuaskan tinggal bilang : maaf buk/pak, ambil ajah ip*dnya buat kenang-kenangan. Bapaknya langsung bilang, Kayaknya aku tadi salah kasih nilai, siniin kertasnya, tak ganti dulu. Haha “bercanda boss, jangan ditiru”




Previous
Next Post »

2 komentar

Click here for komentar
19 November 2014 pukul 11.24 ×

Aq dah lls thun lalu dek. Hehe ini cm cerita kenangan masa llu. Hehe :-bd

Balas
avatar
admin
Thanks for your comment