Say no to open you hijab

Deber debar menunggu hasil ujian nasional sudah mulai memudar dan sekarang mulai berganti debar debar melamar pekerjaan mungkin itu yang sedang dirasakan adik perempuanku yang baru beberapa bulan ini lulus SMU dan memutuskan untuk melamar pekerjaan, ia melontarkan berbagai macam alasan kenapa dia memilih kerja sebelum dia berubah pikiran untuk meneruskan sekolahnya, kita lihat saja seberapa kuatkah dia.
 

Lamaran demi lamaran dikirimkan kepada supermarket, toko dll, semua tempat yang dikirimi lamaran satu persatu menginterview, tembuslah satu lamaran namun dengan satu syarat, yaitu harus menanggalkan jilbab saat bekerja, setelah bekerja atau diluaran silahkan memakai jilbab kembali, wah persyaratan yang aneh, bukankah makin dewasa seseorang harus makin baik bukan makin mundur (seakan kebalikan peraturan sekolah, di sekolah wajib pake jilbab di luar sehendaknya memakai juga yah walaupun banyak yang memungkirinya)

Pernyataan itu langsung membuat adik perempuanku menolak pekerjaan itu, Keputusan itu didukung dengan keluarga. Menurutku tidaklah mudah terdorong hatinya untuk memakai jilbab buktinya banyak wanita wanita diluar sana yang masih belum terpanggil hatinya untuk mengenakan jilbab, dengan berbagai alasan yang aku coba tanyakan kepada mereka, diantaranya :

• Gerah
• Takut dicap alim
• Belum merasa terpanggil hatinya
• Takut rambut lepek, takut wajah belang
• Belum yakin akan fungsi jilbab

Hampir semua alasan menunjukan ketakutan fisik, padahal kita semua tahu semua yang ada dilangit dan dibumi ini adalah milik Allah S.W.T, kita sebagai orang yang dititipi dan sewaktu waktu dapat diambiln-Nya kembali.

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain dari kesenangan yang memperdayakan (QS Ali Imran 3:185)

Adikku hanya pasrah, yang terpenting menurutnya dia tidak melepas jilbabnya hanya untuk uang yang tidak seberapa dan dibawa mati, aku percaya ada suatu jalan dimana jalan itu sudah disediakan untuk kita yang selalu memegang prinsip agamannya.

Share :

Tweet

Related Post

• Skripsi = Boros Kertas Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE
• Apa Adanya Jangan Ada Apanya [puisi] Adakah rezeki hampir habis , hingga mereka terus mengais Apakah telah hilang tempat berkaca , h
• Ide Gokil, jangan ditiru.!! Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE
• Asyik enggak sih Abadi itu Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE
• Desaku yg ku Rindu [puisi] Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE
• Apa Hanya Perasaatku Saja [puisi] Kurasakan kini , embun tak sesejuk dulu Matahari terasa makin dekat , panas bumi seakan makin men